1. Penampungan Semen
Persiapannya terdiri dari :
a. Persiapan Pejantan (bull)
Pertama kali pejantan yang akan diambil semennya dimandikan dengan bersih dan diberi makan secukupnya, setelah itu pejantan dibawa ke arena penampungan, diikat dan dicuci preputiumnya dengan larutan desinfektan dengan perabandingan 1:1000 bersuhu 40-50 derajat selsius dengan alat pencuci preputium. Tujuannya adalah untuk mencegah kontaminasi kuman penyakiat pada semen.
Pembuatan larutan desinfektan untuk mencuci preputium bull
pejantan diikat untuk menunggu penampungan
Pencucian preputium
b. Persiapan Arena Penampaungan
Arena penampuga dibersihkan dari debu dan kotoran kemudian disiram dengan larutan desinfektan dengan perbandingan1:1000
Pembuatan larutan desinfektan
Menyiram arena penampungan dengan larutan desinfektan
c. Persiapan Pemancing (bull teaser)
Bull teaser dimasukkan kekandang jepit dan diikat dengan nyaman, ekornya diikat dan ditarik kedepan melewati bawah perut dan ujung tali diikatkan pada tali kepala bull teaser. Tubuh bagian belakangnya dilap dengan handuk bersih yang telah dibasahi larutan desinfektan perbandingan 1:1000, tujuannya adalah agar penis pejantan tidak terkontaminasi ketika dilakukan mounting (menaiki bull teasert)
Bull teaser diikat pada kandang jepit
Membersihkan bagian belakang bull teaser
d. Persiapan Vagina Buatan (artificial vagina)
5-10 menit sebelum digunakan, vagina buatan diisi dengan air hangat 40-50 derajat selsius sebanyak 550-650 ml kemudian dipompa secukupnya serta 1/3 bagian mulutnya diolesi pelumas (lubricating gell), agar penis pejantan terhindar dari gesekan.
Vagina buatan
e. Persiapan Petugas Penampung Semen (colector)
Colector harus mengenakan pakian pelindung, seperti sepatu, helm, glove, stope watch, untuk menghindari bahaya
2. Proses Penampungan Semen
Setelah bull teaser siap, maka bull dibawa mendekati bull teaser dan dibiarkan terlebih dahului melakukan mounting (menaik-naiki bull teaser) beberapa kali sampai benar-benar ereksi, disamping itu seorang koletor akan melakukan handling dengan memegang penis bull agar tidak berentuhan dengan tubuh bagian belakang bull teaser sambil memberikan pijatan-pijatan ringan. Setelah siap ejakulasi pada saat mounting terakhir seorang kolektor segera mengarahkan penis pejantan masuk ke mulut vagina buatan, dimana kolektor berdiri disebelah kanan bull 45 derajat. Semen yang terkumpul selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk Proses selanjutnya.
Mounting
Penampungan dengan bull teaser
Penampungan dengan dumy cow (sapi tiruan)
3. Pemeriksaan Semen Semen segar disetor ke laboratorium untuk pemeriksaan
Pemeriksaan morfologi spermatozoa
Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan makroskopis yang berupa pemeraiksaan volume, warna, PH, dan Kekentalan semen. Sedangkan pemeriksaan mikroskopis terdiri dari pemeriksaan motilitas/gerakan spermatozoa, konsentrasi, morfologi dan mortalitas spermatozoa.
4. Pengenceran Semen
Semen yang telah melalui proses pemeriksaan selanjutnya diencerkan denganpengencer egg yolk triss yang digolongkan dalam A1, A2, dan B.
5. Pengisian Straw (filling and sealing)
Semen yang telah diencerkan dimasukkan kedalam wadah berupa straw bervolume 0,25 ml semen yang diharapkan mengandung 25 000.000 sel spermatozoa.
6. Pre-Freezing
Straw yang berisi semen disimpan pada uap nitrogen cair bersuhu -140 derajat selsius selama 9 menit.
Straw disusun dengan rak khusus pada uap nitrogen
7. Pembekuan (freezing)Setelah pre-freezing, semen dikumpulkan dalam goblet (wadah silinder husus) utuk selanjutnya direndam dalam nitrogen cair bersuhu -196 derajat selsius selama 3-4 detik.
8. Penyimpanan Semen (storage)
Semen beku/frozen semen/frozen straw disimpan dalam larutan nitrogen cair -196 derajat selsius pada sebuah container khusus.
Galery kami
No comments:
Post a Comment